Kota Bengkulu, Bengkulu

Kota Bengkulu memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RDTR) untuk periode 2021-2041 dengan fokus pada peningkatan daya saing ekonomi, kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan infrastruktur.

Isu Strategis & Konsep Pembangunan

Pembangunan Kota Bengkulu berlandaskan pada isu strategis utama, serta berpedoman pada lima indikasi konsep kota berkelanjutan atau "5C":

Kota Kompak (Compact City): Fokus pada pemanfaatan koridor dan kawasan sentra ekonomi, namun menghadapi kendala kemacetan dan kebutuhan penataan ruang yang terpadu.
Kota Terhubung (Connected City): Bertujuan menciptakan jaringan jalan yang terintegrasi dan multidimensi, namun terkendala oleh aksesibilitas transportasi dan infrastruktur yang belum memadai.
Kota Inklusif (Inclusive City): Berupaya menciptakan ruang publik yang inklusif dan pemberdayaan masyarakat, tetapi menghadapi tantangan terkait akses dan infrastruktur.
Kota Dinamis (Vibrant City): Fokus pada pengembangan pusat ekonomi, pariwisata, dan industri kreatif. Kendala utamanya adalah keterbatasan ruang dan pendanaan untuk fasilitas hiburan.
Kota Berketahanan (Resilient City): Dikonsepkan untuk mitigasi risiko banjir, abrasi, dan bencana alam lainnya. Kendalanya meliputi kurangnya edukasi dan kapasitas teknis untuk sistem mitigasi.

Kawasan Prioritas Investasi

Berdasarkan penilaian, lima kawasan prioritas utama telah diidentifikasi untuk investasi di Kota Bengkulu:

Kawasan Pelabuhan Pulau Baai (KEK): Menjadi poros utama pengembangan ekonomi dengan fokus pada industri hilirisasi komoditas dan logistik maritim.
Kawasan Jalan Tol & Akses Konektivitas: Bertujuan mempercepat pergerakan barang & orang, membuka akses pasar, dan mendukung industri hilirisasi.
Kawasan Pesisir & Pariwisata Terpadu: Berfokus pada pengembangan pariwisata alam dan terpadu.
Kawasan Pusat Kota & Permukiman Padat (Urban Renewal & Smart City Enablers): Meliputi area pusat kota dan permukiman padat yang memerlukan peremajaan dan teknologi perkotaan.
Kawasan Pendidikan, Kesehatan & Inovasi: Berfokus pada pengembangan institusi pendidikan, kesehatan, dan potensi inkubator bisnis.

Selain itu, berdasarkan survei awal, area lain yang diidentifikasi sebagai kawasan prioritas meliputi Kawasan Panorama, Pasar Barukoto, dan Pasar Minggu.